Khadijah Coffee for Wisdom, Cara Ayu Azhari Populerkan Biji Kopi Nusantara

Kamis, 30 Januari 2020 - 19:40 WIB
Khadijah Coffee for Wisdom, Cara Ayu Azhari Populerkan Biji Kopi Nusantara
Khadijah Coffee for Wisdom, Cara Ayu Azhari Populerkan Biji Kopi Nusantara
A A A
JAKARTA - Ayu Azhari coba melebarkan sayap bisnis dengan menjual berbagai jenis biji kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Biji kopi berlabel Khadijah Coffee for Wisdom by Ayu Azhari itu bakal disajikan di Kiila Kiila Cafe, Kemang Timur, Jakarta Selatan.

Ayu mengaku, sebenarnya ia bukan penikmat kopi sejati. Tapi, karena ibu enam anak ini melihat peluang usaha tersebut cukup bagus lantaran kebiasaan masyarakat menyeruput kopi, maka ia pun memberanikan diri terjun ke bisnis biji kopi kualitas terbaik.

"Awalnya saya tidak suka minum kopi. Ketika minum kopi di salah satu daerah di Indonesia, saya langsung suka. Waktu itu Bu Marie Elka Pangestu selaku Menparekraf mengenalkan beragam kopi Nusantara dan dia bilang kalau minum kopi jangan pakai gula," kata Ayu di sela-sela jumpa pers peluncuran Khadijah Coffee for Wisdom By Ayu Azhari di Kiila Kiila Café, kemarin.

Sejak berkenalan dengan beraneka macam kopi saat itu, Ayu mulai ingin tahu tentang beragam jenis kopi di Tanah Air. Ia menjadi tahu bahwa Indonesia kaya akan kopi, bahkan dikenal dunia.

"Tidak hanya kesan pahit, tapi after taste-nya. Rasa kopi itu sesuai tanah asalnya," ucap istri musisi Mike Tramp itu.

Apabila biji kopi yang bagus di-roasting dengan cara benar, lanjut Ayu, seduhan kopi bisa benar-benar terasa nikmat walau tanpa gula. Ketika nyeruput kopi, pemilik nama lengkap Ayu Khadijah Azhari tersebut seakan menjadi bijaksana.

"Kita sendiri yang menyesuaikan kadar kopi. Jadi coffee for wisdom, kita yang bisa mengukur. Hal-hal bijaksana itu perlu ditanamkan pada diri kita dan saya belajar bijaksana dari minum kopi," ujarnya.

Peraih predikat aktris terbaik dalam ajang Festival Film Asia Pasifik 2001 lewat film Telegram ini mengambil biji kopi langsung dari para petani kopi di Indonesia. Mengambil kopi langsung dari perkebunan diyakini Ayu bisa memperkaya para petani kopi Indonesia.

"Saya juga ingin bekerjasama dengan pihak lain untuk mengenalkan kopi Indonesia sampai dunia," ujarnya.

Ke depannya, berbekal kegemaran dan kecintaan terhadap beragam jenis kopi dari berbagai daerah di Nusantara, aktris kelahiran Jakarta, 19 November 1967 ini akan membuat buku yang mengisahkan perkenalannya dengan beragam biji kopi terbaik dunia yang berasal dari Indonesia sekaligus ingin memperkenalkannya hingga ke Eropa

“Kopi bagian dari budaya kita dan saya berencana mau buat buku tentang kopi Indonesia karena kita terkenal sebagai produsen kopi terbaik di dunia. Ada java coffee, kopi gayo, dan lain-lain. Tapi, kita kurang menikmati kopi karena tak kuat minum kopi atau alasan medis lain. Cuma kalau buat saya minum kopi boleh asal tahu batas. Bagi saya pribadi kopi bukan sekadar minuman, tapi penyemangat dalam hidup. Makanya saya akan kenalkan sampai ke Eropa,” ungkap Ayu.

Saat memperkenalkan merek kopinya itu, Ayu sebenarnya sedang dilanda masalah gara-gara anak pertamanya, Axel Djody Gondokusumo, ditangkap akibat jual beli senjata api ilegal. Lalu, anak kedua Ayu, Sean Azad mengeluh soal pemberitaan mengenai keluarganya yang belakangan justru memunculkan ide berbisnis.

"Jadi sejujurnya ide untuk berbisnis kopi Khadijah (inspirasinya) datang dari statement anak saya, Sean, yang lagi di Finlandia. Atas keprihatinan dia mendengar masalah Axel, dia bilang "Mom, gila ya. Kesedihan, kesusahan, keterpurukan kita dijadikan konsumsi publik, dijadikan entertainment. Jadi hiburan"," tuturnya.

Ayu lantas memberi pengertian kepada Sean bahwa hal itu wajar dalam hidup seorang figur publik. Ia juga mengajarkan putranya agar mengambil sisi positif dan melihat peluang dari suatu masalah.

"Saya bilang, sekarang bagaimana kita menyikapi itu dengan cerdas. Kan sekarang zaman digital, semua bisa, jadi bisa counter. Bisa memunculkan diri, usaha, dan berkreatif untuk masalah yang dihadapi," kata Ayu.

Kakak Sarah Azhari ini pun mengibaratkan hidup seperti takaran dalam membuat kopi. Bijak menakar agar bisa dinikmati. Ayu menyebut takarannya kali ini dirasa sudah siap untuk menghadapi media yang sempat dia hindari gara-gara kasus Axel.

Ayu menganggap kasus yang menimpa anaknya itu bagian rezeki dari Tuhan. "Kadang menurut saya masalah adalah pintu rezeki, karena dengan adanya masalah saya jadi sering dihubungi teman lama yang sudah melupakan saya. Teman-teman media juga mencari saya lagi," tutupnya.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8032 seconds (0.1#10.140)